Hadapi Corona dengan Secangkir Dalgona...
21/04/2020, 11:55 WIB
"Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu," RA Kartini
Hai sahabat, apa kabarmu di minggu kelima WFH ini?
Sudah mencoba untuk meracik kopi Dalgona-mu? Saat ini resep cara membuat kopi Dalgona sedang menjadi tren di mana-mana. Mulai dari artikel, hingga video tutorial membahas hal ini. Mulai dari menggunakan mini mixer hingga dengan alat sederhana.
Tidak hanya Dalgona, mendadak banyak orang mencari berbagai sumber untuk meng-update diri mereka menjadi "chef rumahan" dan berburu berbagai resep untuk dicoba di rumah: mulai dari resep tradisional macam ayam betutu hingga ayam tepung selezat restoran.
Nampaknya, wabah Covid-19 dan PSBB tidak menghentikan kita untuk terus berkreatifitas, produktif dan yang terpenting... bergembira!
Semoga semangat ini terus menyala, sampai kita benar-benar mampu mengatasi praha pagebluk corona ini dan beraktivitas seperti semula...
Optimisme dan kerbersamaan
Meningkatnya statistik jumlah pasien positif, disusul angka korban terus naik, hendaknya tidak menghentikan gerakan kita untuk menumbuhkan semangat dan optimisme bersama.
Beberapa fakta menggembirakan minggu ini muncul; persentase angka kematian yang semakin kecil, penemuan imunitas anak terhadap virus corona, dan jumlah penderita yang menurun secara drastis di Wuhan, China yang merupakan muara penyebaran virus ini.
Tidak hanya itu, gerakan kepedulian bersama pun mulai tumbuh di mana-mana.
Termasuk bantuan pembaca kompas yang telah disalurkan untuk APB bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan kita maupun paket sembako bagi warga masyarakat terdampak PSBB.
Tidak hanya tertuju pada pengendara ojol, gerakan bantuan Tribun bersama ACT juga memberikan bantuan makanan kepada masyarakat yang terpukul secara ekonomi melalui jaringan warteg (warteg) yang terdapat di beberapa daerah.
Di level nasional, jaring pengaman sosial bagi masyarakat terkena dampak PHK akibat terhentinya beberapa rantai ekonomi mulai digelontorkan melalui kartu prakerja.
Meski memang masih perlu perbaikan di sana-sini, "pertolongan pertama" kartu prakerja ini bertujuan memberikan keterampilan dan topangan sementara bagi mereka yang menjadi mata rantai terlemah dalam perekonomian saat ini; ojol yang kehilangan orderan, SPG yang tokonya terpaksa tutup, lulusan SMA/SMK yang tidak kunjung mendapat panggilan kerja atau buruh harian yang kehilangan order.
Kartu prakerja ini memberikan kursus bagi para peserta tanpa perlu membayar. Tujuan pelatihan Kartu Prakerja adalah memberikan keterampilan yang bisa digunakan untuk kebutuhan industri maupun berwirausaha. Selanjutnya, mereka akan mendapatkan "uang saku" selama 3 bulan, setidaknya hingga mendapatkan kerja atau mampu memulai usaha.
Kita berharap, hingga saat itu wabah corona telah mulai mereda...
PSBB dan tetap pakai masker say...
Kita semua berharap PSBB tidak hanya menjadi kebijakan pemerintah melainkan kesepakatan dan komitmen kita bersama.
Beberapa pakar menyampaikan PSBB merupakan cara efektif dalam meredam meluasnya virus corona dan juga mempercepat wabah ini cepat berakhir.
Tunda dahulu, untuk pulang kampung agar tidak menjadi perpindahan secara besar-besaran yang berpotensi wabah kian meluas.
Tetaplah selalu menjaga kesehatan, termasuk rajin mencuci tangan dan juga memakai masker.
“Walaupun masker itu bukan kapasitas medis tapi itu lebih baik daripada tidak memakai masker,” kata Mbak Dian Sastro yang juga mengingatkan untuk selalu menggunakan masker ke manapun selama masih berada di luar rumah.
Apalagi sekarang ada bermacam variasi masker yang bisa membuat kamu tetap eksis dan bergaya kekinian...
Terakhir, kita ingin mengucapkan "Selamat Hari Kartini" untuk semua perempuan Indonesia. Perempuan Indonesia yang semakin nampak perkasa di masa PSBB ini; menyelesaikan tugas kantor saat WFH, menjadi guru saat anak belajar online di rumah, membereskan urusan rumah tangga, masak dan tidak ketinggalan, masih menyempatkan diri membuatkan segelas kopi Dalgona untuk suami tercinta...